BASUKISWARA, ARYA  adalah putra bungsu Prabu Basukesti, raja negara Wirata dengan permaisuri  Dewi Adrika/Dewi Pancawati. Ia mempunyai dua orang kakak kandung masing-masing bernama ; Dewi Basuwati dan  Dewi Basutari.
   Basukiswara menjadi raja negara Wirata menggantikan kedudukan  ayahnya, Prabu Basukesti. Ia memerintah dengan arif  dan bijaksana, adil  dan sangat memperhatikan kehidupan rakyatnya. Prabu Basukiswara juga  menjalin hubungan yang sangat erat dengan Resi Manumayasa dari padepokan  Retawu di Gunung  Saptaarga. Hubungan antara penguasa dan pendeta.  Antara umaro dan ulama. Pola yang sudah menjadi model  sejak jaman Hindu dan Islam. Raja membina hubungan yang baik dengan  ulama. Ulama adalah sumber moral bagi kebijakan-kebijakan pemerintahan.   Ulama dengan fatwanya dihargai layaknya hukum negara. Upacara-upacara  kenegaraan selalu melibatkan ulama untuk memimpin ritual. Setiap ada  sidang, ulama selalu menjadi pendamping. Duduk sejajar dengan pejabat  tinggi negara.
  Prabu Basukiswara menikah dengan Dewi Kiswati, dan mempunyai dua orang putra,  Arya Basuketi dan Arya Kistawan. Merasa usianya sudah lanjut ia memutuskan untuk hidup sebagai brahmana. Tahta  Wirata diserahkan kepada putra sulungnya, Arya Basuketi.
